KIPO Breaking

PMKRI: INDONESIA GAGAL MENJAMIN KEMANAN BAGI MAHASISWA PAPUA DI JOGJA.

Foto/http://netralnews.com
 
KIPOnews (KOMPAS)-Jayapura Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik (PMKRI) Angelo Wake Kako menyatakan, pemerintah Indonesia telah gagal menjamin keamanan bagi mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di Yogyakarta.

Pernyataan Angelo terkait rencana Aliansi Mahasiswa Papua yang berencana meninggalkan Pulau Jawa karena merasa keamanannya tak terjamin.
Hal ini mereka rasakan setelah aksi pengepungan dan penangkapan mahasiswa di Asrama Papua yang hendak menggelar aksi unjuk rasa damai untuk menuntut masuknya organisasi United Liberation Movement for West Papua dalam perkumpulan negara Melanesia (MSG) oleh aparat keamanan dan sejumlah ormas pada 15 Juli 2016.

Saat itu ditemui di sela acara Rakernas PMKRI di Jayapura, Senin (25/7/2016), Angelo menyatakan bahwa jika mahasiswa Papua pergi dari Yogyakarta, hal itu menjadi pukulan telak bagi negara.
"Terbukti negara telah gagal memberikan rasa aman bagi warganya di seluruh wilayah Indonesia. Presiden Joko Widodo harus menangani masalah ini agar tak meluas," kata pria asal Ende, Nusa Tenggara Timur itu.

Ia pun menyatakan, pendekatan represif untuk penanganan berbagai gejolak di Papua sudah ketinggalan zaman.
"Negara ini sudah keliru apabila tetap menggunakan langkah represif untuk meredam aksi massa di Papua. Kami mendesak pemerintah untuk memberikan keamanan bagi mahasiswa Papua yang berada di Yogyakarta," kata Angelo.

Sementara itu Pastor John Jonga, salah satu penggiat masalah HAM diPapua menyatakan, keluarnya mahasiswa Papua dari Yogyakarta adalah ancaman bagi Indonesia di mata publik internasional. Sebab, tak ada lagi jaminan keamanan dari negara atas warga Papua yang menuntut ilmu di Yogyakarta.

"Apabila Presiden Joko Widodo tidak turun tangan mengatasi masalah ini, maka mahasiswa Papua di wilayah Indonesia lainnya juga akan mengambil sikap yang sama," tutur John.

Tidak ada komentar

close
Banner iklan disini