VIDEO DOCUMENTER: KESAKSIAN JURNALIS PAPUA PADA TAHUN 90-an

Dibuat oleh Mark Worth (jurnalis Australia) , film fitur langka Arsip film dan saksi mata. Worth menghabiskan sebagian besar karirnya jurnalistik pelaporan di wilayah itu sebelum kematian mendadak di sebuah kamar hotel di Jayapura tak lama setelah ini disiarkan di ABC di Australia pada tahun 2004. Tanah bintang fajar menjelaskan bagaimana selama berabad-abad dunia telah jostled untuk menguasai wilayah ini kasar, terisolasi, dengan sumber daya alam yang melimpah dan posisi strategis. Ini adalah sebuah kisah epik kolonial ambisi, sellouts perang dingin, dan sungguh-sungguh nasionalisme. Orang luar yang pertama sampai yang Macassans dari Semenanjung Melayu, mencari bulu cendana, berharga Cendrawasih dan budak. Berikutnya datang penjelajah Belanda, pedagang, pekebun dan misionaris. Ketika perang di Pasifik pada tahun 1941, Amerika Serikat memilih Hollandia ibukota Belanda Nugini sebagai basis operasi melawan Jepang. Setengah juta tentara melewati Hollandia, untuk melawan beberapa pertempuran paling berdarah Perang Pasifik. Setelah perang, Belanda direklamasi Papua, sampai US Presiden John Kennedy membujuk mereka untuk menyerahkan koloni mereka ke Indonesia yang baru merdeka. Hari ini, meskipun melanjutkan Papua perlawanan, Jakarta tetap secara kuat mengendalikan. Diriwayatkan oleh Rachel Griffiths, tanah bintang fajar mengeksplorasi penyebab dan realitas masalah di tanah yang hanya 100 kilometer utara Australia.