KARTU TANDA PENDUDUK MENJADI GAMPANGAN DI PAPUA
Perbedaan sangat beda jauh di bandingkan dengan orang
jawa, kartu tanda penduduk menjadi satu masalah besar, bagi para pendatang di
pulau jawa, di pulau jawa realita yang terjadi adalah orang perantau tidak bisa
memiliki kartu tanda penduduk dan bahkan di persusa padahal satu kesatuan
negara. Hal yang menjadi seribu satu pertanyaan besar ??
Dimanaka rasa nasionalisme itu ? apakah nasionlisme adalah
membangun solidaritas agar negara tidak runtuh dalam solidaritas bangsa ini di mana rasa nasionalisme
sebagai kasatuan negara republik ini, namun dalam kehidupan sehari hari di
pulau jawa bahwa, setiap orang pendatang
mau urus KTP saja sangat susah dan sangat sulit untuk memiliki ktp alias kartu
tanda penduduk susah di urus itu ka kesatuan berujung perpecahan dan rasisme .
Saya secara pribadi juga rasa
aneh dengan perseratan pengurusan ktp, misalkan jika saya mau urus ktp jawa saja,
saya harus pindah penduduk, berarti saya bukan bagian dari negara ini suda menunjukan bahwa sistem perpecahan itu tercipta dari sistem itu sendiri.
Apakah kartu nasional itu juga
suda jadi jaminan ? belum tentu brow and sis , suda buat pun saya tidak bisa
kredit dan tidak bisa ikut memili pemilu di pulau jawa aneh tapi nyata.
Dan apa yang terjadi dengan
realita di Papua golongan ras melayu mereka datang ke Papua mengurus KTP dengan
gampangan bahkan satu hari pun jadi, itu ka kehidupan serba terbalik,
pemerintahan pun cuek dengan sistem terbalik ini serbah minoritas orang papua itu nyata dalam kehidupan ini.
Solusi nya seharunya dinas
setempat harus memberi ktp sebentara agar terdeteksi, siapa yang penduduk asli
dan bukan asli, semoga bernfaat gratis kritis brow ktp lanjut laju trus
minoritas tetap imnoritas dan habis .
Tidak ada komentar